Kepala BSIP Lahan Rawa Giat Monitoring Pompanisasi dan PAT di Kotabaru
Kotabaru - Kepala BSIP Lahan Rawa, Dr. Lutfi Izhar, bersama tim melakukan kegiatan monitoring Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi di Kabupaten Kotabaru pada tanggal 14-16 Oktober 2024. Salah satu desa yang dikunjungi dalam rangka monitoring ini adalah Desa Pembelancaan, Kecamatan Kelumpang Hilir, yang telah menerima bantuan pompa dari pemerintah untuk mendukung peningkatan hasil pertanian.
Sebelum melakukan kunjungan lapangan, tim BSIP Lahan Rawa terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BBP) Serongga, Clara Novianto, SP, beserta stafnya. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Mawardi, SP, M.Sc., menyampaikan tujuan dari kegiatan monitoring ini, sekaligus menindaklanjuti arahan dari Dr. Lutfi Izhar mengenai target yang ingin dicapai. Kepala BBP Serongga menyambut baik inisiatif ini dan berharap program serupa terus berlanjut untuk meningkatkan hasil pertanian, khususnya di Kabupaten Kotabaru.
Kunjungan pertama dilakukan di Desa Pembelancaan, di mana tim BSIP Lahan Rawa bertemu dengan petani teladan, Bapak Suli. Sebagai salah satu penerima manfaat program PAT, Bapak Suli menyampaikan bahwa bantuan pompa sangat membantunya dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan adanya pompa, ia mampu bertanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 4, menanam varietas hibrida dengan hasil panen mencapai 7-8 ton per hektar. Tidak hanya itu, Bapak Suli juga mengemas langsung beras berkualitas premium, sehingga meningkatkan nilai jual produk pertaniannya.
Selama kunjungan di Desa Pembelancaan, Dr. Lutfi Izhar juga meninjau langsung infrastruktur irigasi pompa, baik yang berukuran 6 inci maupun 3 inci. Para petani setempat menjelaskan bahwa pompa berukuran 6 inci dapat mengairi sawah yang cukup luas, terutama saat musim tanam, sedangkan pompa berukuran 3 inci digunakan untuk area yang dekat dengan sumur. Meskipun musim kemarau, air di embung tidak mengalami kekeringan karena posisi embung yang dekat dengan saluran air.
Pada hari kedua, 15 Oktober, monitoring dilanjutkan ke Kecamatan Tanjung Selayar, di mana terdapat sekitar 200 hektar sawah yang baru mendapatkan bantuan pompa pada tahun 2024. Kepala BBP Tanjung Selayar menyambut baik program ini, namun mengungkapkan adanya beberapa tantangan, seperti penyempitan lahan sawah akibat peralihan masyarakat ke sektor perkebunan dan peternakan. Selain itu, usia petani yang semakin lanjut juga menjadi kendala dalam peningkatan produktivitas. Kepala BBP Tanjung Selayar berharap agar program pompanisasi dapat terus berlanjut guna memberikan semangat kepada petani dan meningkatkan hasil panen padi.
Program monitoring ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan bantuan pompa dan memperluas areal tanam, serta memberikan dorongan bagi para petani di Kotabaru untuk terus meningkatkan hasil pertanian mereka.